DOME OF THE ROCK
Kubah Batu atau Qubbat As-Sakhrah
atau Dome of the Rock adalah salah satu masterpiece arsitektur Islam. Bangunan
ini merupakan salah satu monumen arsitektural Islam paling awal yang tetap
bertahan dalam bentuk aslinya dan merupakan tempat suci ketiga bagi umat Islam,
setelah Makkah dan Madinah.
Dibangun antara tahun 687 hingga tahun 691 oleh khalifah Dinasti Umayyah, Abdul Malik bin Marwan, yang berkuasa dalam periode 685-705. Terletak di tengah-tengah di dalam tembok kompleks Al-Haram asy-Syarif (tempat suci yang mulia) yang berada di dalam tembok kota lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Tempat itu dipercayai oleh kaum Muslim sebagai titik berangkatnya Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa mi'raj, perjalanan malam ke langit.
Dibangun antara tahun 687 hingga tahun 691 oleh khalifah Dinasti Umayyah, Abdul Malik bin Marwan, yang berkuasa dalam periode 685-705. Terletak di tengah-tengah di dalam tembok kompleks Al-Haram asy-Syarif (tempat suci yang mulia) yang berada di dalam tembok kota lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Tempat itu dipercayai oleh kaum Muslim sebagai titik berangkatnya Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa mi'raj, perjalanan malam ke langit.
Kubah Batu berbeda dengan masjid dalam
bentuk maupun dalam tujuan. Bangunan monumental bagi umat Islam ini memiliki
desain dan corak arsitektur yang tidak terlalu khas bangunan tempat ibadah umat
Islam. Secara keseluruhan, bangunan ini justru didasarkan pada model-model
pra-Islam. Karenanya, rancangan Kubah Batu meniru tipe memusat (terfokus pada
sebuah pusat) yang biasa digunakan untuk tempat-tempat pembaptisan dan bangunan
gereja.
Kubah Batu telah mengalami
beberapa kali perbaikan dalam sejarahnya yang panjang. Salah satu perbaikan
yang paling penting dilakukan pada abad ke-16 M pada masa pemerintahan Sultan
Sulaiman Yang Agung (1520-1566). Perbaikan itu dilakukan dengan menutupi bagian
luar (eksterior) bangunan dengan ubin keramik yang dilapisi kaca yang menutupi
mozaik sebelumnya. Ubin keramik itu adalah pelopor ubin Iznik yang menjadi ciri
khas penting arsitektur Utsmani.
Ubin
yang menutupi bangunan itu sekarang ditambahkan pada tahun 1968. Pada waktu yang
bersamaan, Kubah Batu dilapisi dengan emas untuk pertama kali. Lapisan emas
yang ada sekarang dibuat pada tahun 1993.
THE MOSQUE OF AL-AQSA
Bangunan Masjid Al-Aqsa berbentuk persegi,
dan luasnya beserta area di sekitarnya adalah 144.000 m2, sehingga
dapat menampung sampai dengan 400.000 jamaah. Panjang bangunan masjid
adalah 272 kaki (83 m), dan lebarnya 184 kaki (56 m), dan dapat
menampung sampai 5.000 jamaah.
Masjid Al-Aqsa pada awalnya adalah rumah
ibadah kecil yang didirikan oleh Umar bin Khattab, salah seorang Khulafaur Rasyidin,
tetapi telah diperbaiki dan dibangun kembali oleh
khalifah Umayyah Abdul Malik dan diselesaikan oleh
putranya Al-Walid pada tahun 705 Masehi. Setelah gempa bumi tahun 746, masjid ini
hancur seluruhnya dan dibangun kembali oleh khalifah Abbasiyah Al-Mansur pada
tahun 754, dan dikembangkan lagi oleh penggantinya Al-Mahdi pada
tahun 780. Gempa berikutnya menghancurkan sebahagian besar Al-Aqsa pada tahun
1033, namun dua tahun kemudian khalifah Fatimiyyah Ali Azh-Zhahir membangun
kembali masjid ini yang masih tetap berdiri hingga kini.
THE GREAT MOSQUE (UMMAYYAH MOSQUE)
Masjid Agung Damaskus, yang dikenal lebih umum
sebagai Masjid Umayyah,adalah salah satu yang terbesar dan tertua
Di bawah khalifah Umayyah Al-Walid, bagaimanapun,
gereja dihancurkan dan masjid ini dibangun di tempatnya antara 706 dan 715 M.
Pada waktu itu, Damaskus adalah salah satu kota yang paling penting di Timur
Tengah dan itu nantinya akan menjadi ibukota dari kekhalifahan Umayyah.Masjid
Umayyah di Damaskus adalah sesuai struktur yang megah. Karya
ribuan pengrajin Koptik, Persia, asal India dan Bizantium.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar